Loading...
Showing posts with label UMUM. Show all posts
Showing posts with label UMUM. Show all posts

PENGERTIAN DAN CONTOH PELANGGARAN ETIKA

June 17, 2020 Add Comment


TUGAS ETIKA PROFESI PERTAMA
1.       Apa definisi dari etika?
2.       Berikan contoh-contoh pelanggaran etika yang ada disekitar kita dan mengapa disebut melanggar etik? Apa hukumannya?
Jawab :
A.     Pengertian Etika Menurut Para Ahli
Ada beberapa para ahli yang mengungkapkan pengertian-pengertian etika. Diantaranya:
1. James J. Spillane SJ
Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
2. Prof. DR. Franz Magnis Suseno
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
3. Soergarda Poerbakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
4. Drs. H. Burhanudin Salam
Mengungkapkan bahwa etika ialah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai -nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya.
5. Drs. O.P. Simorangkir
Menjelaskan bahwa etika ialah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku manusia.
6. A. Mustafa
Mengungkapkan etika sebagai ilmu yang menyelidiki terhadap perilaku mana yang baik dan yang buruk dan juga dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang telah diketahui oleh akal pikiran.
7. W.J.S. Poerwadarminto
Menjelaskan etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau dasar-dasar moral dan akhlak.


B.      Contoh pelanggaran etika dan hukumannya
1.       Tidak menggunan helm SNI saat berkendaa
Penggunaan helm SNI bagi pengguna motor juga sudah menjadi keseharusan. Bahkan, telah diperkuat lagi melalui Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Jalan Raya, yang tertuang dalam Pasal 57 ayat 1 :
- Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor. - Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Sepeda Motor berupa helm standar nasional Indonesia.
"Pengendara atau penumpang yang menggunakan sepeda motor wajib mengenakan helm yang memenuhi standar nasional. Bila tidak memakai dikenaikan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda sebesar Rp 250.000,
2.       Tidak membawa surat-surat kendaraan saat berkendara
Aturan tilang kepada pengendara yang tidak memiliki dokumen jalan berupa SIM tertuang di pasal 281 UU LLAJ, yakni setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM akan dipidana dengan pidana kurungan paling lama empat bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta. Selanjutnya, berdasarkan pasal 282 ayat 2, setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tidak dapat menunjukkannya selama razia atau pemeriksaan, diberikan sanksi dengan pidana kurungan satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

3.       Menerobos lampu merah saat berkendara
Menerobos lampu merah merupakan hal sangat berbahaya, tidakan ini tidak hanya membahayakan diri sendiri melaikan orang lain juga. sesuai pasal 287 ayat 2 UU No. 22 Tahun 2009, pengendara yang melanggar lampu lalu lintas bakal menghadapi hukuman pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000 juga.

4.       Menggunakan alat komunikasi saat berkendara
Salah satu alat komunikasi yang sering digunakan saat berkendara yaitu HP. Menggunakan hp saat berkendara akan memecah konsentrasi seorang pengemudi kendaraan. Tindakan ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain, oleh karena itu sesuai pasal 283 UU No. 22 Tahun 2009, pengendara yang bermain HP sambil mengemudi akan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp 750.000.



TUGAS ETIKA PROFESI KEDUA
1.       Sebutkan 20 contoh pelanggaran etika profesi dalam kehidupan di sekitar kita selama ini.
JAWAB :
1.       Di dalam kontrak kerja ataupun jadwal yang telah dibuat, jika tidak ada keperluan mendesak atau halangan maka karyawan harus masuk kerja pukul 08.00 WITA, namun pada kenyataannya banyak karyawan yang melakukan absesi fingerprint lebih dari jam 08.00 WITA.
2.       Bekerja tidak sesuai dengan SOP perusahaan atau tempat kerja
3.       Memanipulasi laporan dalam bentuk apapun baik berupa laporan keuangan maupun kegiatan serta data-data lainnya.
4.       Memalsukan tanda tangan seseorang baik nasabah ataupun atasan kerja.
5.       Melakukan tindakan korupsi, baik itu korupsi uang maupun korupsi waktu.
6.       Menambahkan biaya perbaikan tanpa disadari oleh pelanggan bengkel atau jasa perbaikan lainnya.
7.       Para pedagang curang yang mendaur ulang makanan kadaluarsa menjadi makanan yan bisa dimakan.
8.       Seorang pedagang makanan yang menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan sebagai bahan campuran makanannya.
9.       Membuka praktek kesehatan tanpa izin resmi dari dinas kesehatan
10.   Melakukan pembajakan terhadap hasil karya orang lain
11.   Memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hokum
12.   Mengambil barang-barang atau asset perusahaan
13.   Menggunakan asset dan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi
14.   Makan, Minum, Merokok, dll saat jam kerja
15.   Bekerja kurang dari waktu yang ditentukan perusahaan tanpa sepengetahuan atasan
16.   Tidur dan beristriahat lebih dari jam yang ditentukan
17.   Kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang dokter kepada pasiennya
18.   Pembuangan limbah hasil pengolahan industry ke lingkungan secara langsung, yang akan berdampak buruk bagi lingkungan tersebut
19.   Tidak membayar atau mengunggak pembayaran gaji seorang pegawai.
20.   Seorang pedagang yang menjual barang-barang illegal atau hasil tindak kejahatan.


TUGAS ETIKA PROFESI KEEMPAT
1.       Jelaskan hubungan antara ISO 9001 dan ISO 9004
2.       Jelaskan manajemen produksi dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

A. Hubungan ISO 9001 dan ISO 9004
International Organization for Standardization (dikenal sebagai ISO, dari kata Yunani yang berarti “sama”). Fungsi dari organisasi ini adalah membuat suatu standar yang dapat digunakan oleh banyak negara, dengan adanya standarisasi ini diharapkan kualitas dan mutu suatu produk akan sama baik di negara satu dengan yang lainnya.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas. Salah satu standar ISO yang banyak digunakan yaitu ISO 9001 dan ISO 9004.
Kedua standar ini memiliki hubungan yang sangat erat dan saling melengkapi.
ISO 9001 ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga. Sementara ISO 9004 mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.

B. Manajemen Produksi dan Manajemen K3
·         Manajemen Produksi
Pengertian Manajemen Produksi menurut beberapa ahli di antaranya :
Manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer dan Render, 2011:4).
Manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan (Irham Fahmi, 2012:3).
Berdasarkan  pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen produksi memiliki hubungan erat dengan proses produksi yang memiliki tujuan untuk menambah nilai guna barang maupun jasa yang dihasilkan. Untuk menghasilkan produk yang memiliki  kualitas yang baik yang sesuai dengan standar yang ditentukan, maka perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan proses produksinya.
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen produksi dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi atau perusahaan seperti industri manufaktur, perkebunan, pertanian, UKM maupun di bidang jasa.
·         Manajemen K3
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management Systems. Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.


KOLEKSI TUGASKU : Tugas Perencanaan Kerja Housekeeping

KOLEKSI TUGASKU : Tugas Perencanaan Kerja Housekeeping

April 22, 2020 Add Comment

1.     Apa yang dikerjakan ?
Petugas Housekeping khususnya Room Attendant melakukan pembersihan kamar sejumlah 100 kamar dengan occupancy sebesar 100%. Dengan rincian jumlah kamar sebagai berikut :
Ø  Standart Room berjumlah 65 Kamar.
Ø  Deluxe Room berjumlah 30 Kamar
Ø  Suite Room berjumlah 5 Kamar
2.     Siapa yang mengerjakan ?
Room Attendant dengan jumlah staf sebagai berikut :
Ø  15 orang staff termasuk 1 Supervisor.
Ø  Dengan Spekulasi kerja selama 8 jam dan 1 jam istirahat.
Ø  5 hari kerja, 1 hari Day Off
Ø  Dengan Pembagian 2 shift. Shift Pagi dan Sore
Ø  Jumlah Staff setiap shift pagi sejumlah 10 orang, shift sore sebanyak 3 orang
3.     Seberapa besar beban kerja yang digunakan ?
Pembagian kamar sebagai berikut :
1 orang : 10 kamar dengan rincian
1.      6 Standart
3 Deluxe
1 Suite
2.      7 Standart
3 Deluxe
4.      Tingkat kualitas yang dituju ?
1.     Kebersihan kamar
2.     Pelayanan yang berkualitas
3.     Kepuasan konsumen
4.     Kerapihan
5.     Kelengkapan
5.     Kesiapan material pendukung ?
Material yang dibutuhkan :
-          Room attendant trolly
-          Linen
-          Guest supplies
-          Linen supplies
-          Double sheet
-          Single sheet
-          Pillow case
-          Bath towel
-          Hand towel
-          Face towel
-          Bath mat /bath rug
6.     Alat yang harus disiapkan ?
Alat yang digunkan :
-          Cleaning cloth
-          Scruber pad
-          Carry cady
-          Danger notice
-          Glass wiper
-          Gun spreyer
-          Vacuum cleaner
-          Hand brush
-          Toilet bowl brush
-          Hand Gloves
7.     Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut ?
Pada tahap persiapan ini, room Attendant melakukan persiapan sebagai berikut :
1.      Melapor ke housekeeping office dengan menandatangani daftar hadir (attendance record) pada kolom Time In.
2.      Mengambil room assignment sheet yang merupakan daftar kamar-kamar yang harus dikerjakan oleh room attendant. room assignment sheet ini dipersiapkan oleh floor supervisor untuk mengatur alokasi room atttendant dalam pembersihan semua kamar di hotel.
3.      Mengambil kunci kamar (Master key) sesuai dengan daftar kamar pada room assignment sheet kemudian menandatangani pada “key log book” pada kolom Key Out.
4.      Mengikuti “Morning briefing” yang dipimpin oleh supervisor untuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas hotel misalnya : EA, ED, VIP, dan lain-lain.
5.      Room attendant menuju section masing-masing sesuai dengan lantainya kemudian mengambil “trolley” sebagai tempat penyimpanan semua peralatan penunjang kamar.
6.      Kemudian, mengecek semua kamar untuk memastikan status kamar sesuai dari system komputer sama dengan status fisik. Selain itu, tujuan lainnya adalah mengecek laundry tamu, mengecek kamar yang ada tanda “SERVICE dan DND” dan sebagai laporan untuk room discrepancy
7.      Hasil pengecekan fisik ini akan dilaporkan ke floor supervisor sabagai laporan morning housekeeping report setelah dikumpulkan dari semua room attendant yang bertugas.
8.      Room attendant sudah siap melakukan pembersihan kamar. biasanya akan dimuali dari kamar-kamar yang ada tanda “service”.
2.      Pembersihan
Pada tahap ini, room attendant sudah siap membersihkan kamar tamu, Prosedur pembersihan yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Entering the guestroom
Bell kamar kemudian sebutkan “Housekeeping”, bila tidak ada respon ulangi lagi. Jika juga tidak ada respon, buka pintu perlahan sambil mengatakan housekeeping.  Jika ada respon dari dalam, tunggu hingga pintu dibuka oleh tamu kemudian minta ijin apakah kamarnya dapat dibersihkan.
b. Begining Task
·         Bawa masuk carry cady dan linen bersih ke dalam kamar. letakkan caddy ke bathroom dan linen diatas luggage rack.
·         Buka curtain supaya penerangan di dalam kamar lebih terang. Buka jendela untuk sirkulasi udara segar (beberapa hotel jendela tidak dapat dibuka dengan alasan keamanan).
·         Bawa gelas, ashtray, cangkir ke wash basin di bathroom. bila ada tray dari room service hubungi room service untuk pick up.
·         Bersihkan tempat sampah dan buang sampah tersebut ke rubbish bag di trolley.
·         Periksa semua ruangan untuk melihat apakah ada barang-barang tamu yang tertinggal dan kerusakan di dalam tersebut.
c. Stripping the bed
·         Pindahkan bila ada barang / pakaian tamu ke tempat, setelah selesai making kembalikan ke posisi awal.
·         Lepaskan sarung bantal satu per satu kemudian letakkan bantal diatas meja/sofa.
·         Tarik sheet kotor satu per satu agar barang yang ada di bed tersebut tidak terbawa ke laundry.
·         Pindahkan semua linen kotor ke linen bag pada trolley.
d. Making the bed
·         Periksa kebersihan bed pad, ganti bila kotor.
·         Letakkan sheet pertama di tengah bed, kemudian kunci masing-masing sudutnya dengan membentuk sudut 45 derajat.
·         Letakkan duvet cover seperti sheet pertama, ujung atas duvet sejajar dengan tepi bed, kemudian rapikan hingga terlihat kencang.
·         Letakkan bantal yang sudah dipasang sarung bantal pada ujung bed dekat head board.
·         Letakkan bed runner sebelah bawah dari bed.
            e. Dusting
·         Proses dusting sebaiknya dilakukan secara terarah (se-arah jarum jam) untuk memastikan semua furniture tidak ada yang terlewatkan termasuk door entrance, skirting, desk table, chairs, window frame, coffee table, bed side table, wardrobe, furniture dan lain-lain.
·         Lengkapi semua guest amenities yang dipakai oleh tamu dengan yang baru sebagai syarat kelengkapan kamar.
f. Cleaning the bathroom
·         Bersihkan Glass tumbler yang kotor.
·         Bersihkan toilet, bathtup, shower, wash basin dan mirror.
·         Ganti towel yang kotor dengan yang bersih sesuai dengan standar.
·         Ganti dengan yang baru semua amenitiesyang dipakai. letakkan sesuai dengan standar.
·         Bersihkan lantai kamar mandi, pastikan bahwa rambut tidak ada yang tertinggal.
g. Vacuuming the room
Vacuum lantai dari area yang paling jauh dari pintu dengan cara berjalan mundur.             permukaan lantai tidak ada yang terlewatkan.
h. Pengecekan
Pada tahap ini, room attendant memeriksa ulang kamar yang telah dibersihkan agar kamar tersebut sesuai dengan standar. Adapun prosedur pengeceken meliputi :
1.  Kebersihan merupakan tujuan dari proses pembersihan, target kebersihan termasuk wall, furnitures, paintings, lamps, floor, linen, dan ceiling.
2.  Kerapihan merupakan pengaturan terhadap semua peralatan didalam kamar agar tertata baik dan rapi agar kelihatan menarik.
3. Kelengkapan merupakan proses pengecekan terhadap semua amenities dan linens yang menjadi standar dari kamar tersebut dilengkapi setelah dipakai oleh tamu.
4. Kerusakan bertujuan untuk memastikan semua perlengkapan di kamar dapat berfungsi dengan baik, misalnya lampu yang mati, remot control, furniture yang tergores, dan lain-lain.
5.  Kesegaran merupakan proses pengecekan terhadap kesegaran kamar. kamar yang baik adalah “fresh” bukan bau rokok, bau parfurm, dan lain-lain
8.     Berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan parameter keberhasilan untuk pekerjaan tersebut ?
Rincian waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan kamar
Keterangan :
1.      Untuk Morning shift jam masuk kerja pukul 07.00
2.      Briefing 1 jam sd pukul 08.00
3.      Prepare alat dan perlengkapan untuk membersihkan kamar sd pukul 09.00 dilanjutkan dengan membersihkan kamar
4.      Istirahat selama 1jam
5.      Sisa waktu yang tersedia dilakukan untuk membersihkan trolly, merapikan pantry, membuang sampah dan briefing sebelum pulang.
6.      Evening shift jam masuk kerja pukul 15.00 sd 00.00
Job Description Evening shift :
A.    Melayani jasa turndown service
B.     Melayani Request tamu di malam hari
C.     Mengumpulkan linen yang kotor dari pantry
D.    Menyetok perlengkapan dan kebutuhan untuk pembersihan kamar
KOLEKSI TUGASKU : Tugas-Tugas Seorang Sekretaris TERLENGKAPP !!!!

KOLEKSI TUGASKU : Tugas-Tugas Seorang Sekretaris TERLENGKAPP !!!!

April 20, 2020 Add Comment
a.    Tugas Sekretaris dalam Menyusun Dokumen Perjalanan
Dalam perjalanan dinas diperlukan beberapa dokumen penting yang harus dimiliki oleh pimpinan yang akan melaksanakan perjalanan dinas. Seorang sekretaris harus mempersiapkan Kelengkapan Perjalanan,Perlengkapan yang perlu dipersiapkan dan yang harus dilakukan sekretaris untuk perjalanan pimpinan adalah :
1. Mempersiapkan surat Tugas atau Surat Perintah Jalan Bagi pegawai atau pimpinan yang  akan melakukan perjalanan dinas akan mendapat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dari atasannya.
2. Mengingatkan pimpinan membawa dokumen pribadi
3. Memesan atau membeli Tiket perjalanan
4. Membuat dan menyimpan daftar alamat penginapan, hotel, biro perjalanan, travel bank, kantor/perusahan yang akan dihubungi
5. Mempersiapkan peta untuk kota yang akan dikunjungi (jika pimpinan meminta)
6. Menyimpan kuitansi, cek, buku tabungan, kartu kredit, prangko dan materai
7. Mempersiapkan surat keterangan sehat dari dokter
8. Membuat daftar perjalanan
9. Mempersiapkan Paspor,Visa, Health Certificatel, Fiskal dll agar tidak tertinggal apabila pimpinan akan melakukan perjalanan bisnis keluar negeri.
b.    Tugas sekretaris dalam menyusun jadwal pertemuan sesuai waktu yang ditentukan
Sekretaris bertanggungjawab kepada penyusunan jadwal kegiatan pimpinan pada saat perjalanan dinas. Karena itu, sekretaris harus mengetahui tujuan dan rencana perjalanan dinas pimpinan. Sekretaris dapat membantu pimpinan dalam menyusun jadwal perjalanan dengan berpedoman pada timetable dari airlines.
Menurut Ernawati, Ursula dalam bukunya “Pedoman Kesekretariatan Lengkap (2003:157), menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan sekretaris dalam mempersiapkan daftar perjalanan, sebagai berikut :
1. Mengetahui rencana perjalanan pimpinan
Sekretaris harus mengetahui tujuan dan rencana perjalanan dinas pimpinan termasuk acara kegiatan pimpinan, baik dengan cara bertanya langsung kepada pimpinan ataupun mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan acara pimpinan di luar negeri.
2. Mempelajari Time Table Sekretaris harus mempelajari time table yang berpedoman dari airlines, meliputi perbedaan waktu (apabila perjalanan ke luar negeri). Ini diperlukan untuk menyusun jadwal kegiatan pimpinan selama pimpinan melaksanakan perjalanan dinas.
c.    Tugas Sekretaris dalam Mengatur Perjalanan Dinas
Sebagai seorang sekretaris pengetahuan dan ketrampilan yang perlu dimiliki salah satunya adalah pengaturan perjalanan dinas atau perjalanan bisnis pimpinan. Dia harus mengetahui peraturan-peraturan dari segala jenis transportasi, bagaimana prosedur nya, pelayanannya serta menghubungi agen per jalanan atau travel biro dengan mudah
Untuk meningkatkan hubungan serta mengembangkan naskah atau perluasan produktivitas. Maka seorang pimpinan sering melakukan perjalanan dinas diluar kota bahkan pula keluar negeri. Dalam hal ini pimpinan membutuhkan seorang sekretaris untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan perjalanannya. Persiapan perjalanan dinas yang matang diharapkan akan lebih banyak memberi manfaat dalam rangka pengembangan aktivitas instansi atau perusahaan.
Tugas sekretaris dalam menangani perjalanan bisnis antara lain :
1. Mengetahui maksud tujuan perjalanan dinas.
2. Mengatur jadwal perjalanan dan pertemuan.
3. Mengatur tanggal keberangkatan.
4. Mengurus akomodasi (transpotasi dan penginapan).
5. Mempersiapkan dokumen (surat – surat) yang diperlukan.
6. Mempersiapkan keperluan keuangan.

d.    Laporan Biaya Perjalanan
Jika pimpinan telah selesai melakukan perjalanan dinas, masih ada satu tugas sekretaris yaitu membuat laporan keuangan. Semua pengeluaran akan diinventarisir sekretaris untuk selanjutnya sebagai dasar penyusunan laporan. Sekretaris juga harus memeriksa catatan dalam buku pengeluaran pada waktu pimpinan melakukan perjalanan, dari data ini sekretaris akan mengetahui pengeluaran mana yang masih dapat memperoleh pengembalian dari bagian keuangan.
Langkah-langkah menyusun laporan biaya perjalanan :
1. Menginventarisir/mengumpulkan tanda bukti pengeluaran berupa kas bon, kuitanasi, nota.
2. Mengelompokkan tanda bukti pada pos-pos tertentu, misalkan biaya penginapan, biaya kegiatan,transpor, dan entertainment. Biaya entertainment adalah biaya yang digunakan untuk menjamu relasi.
Tanda bukti:
1. Tanda bukti pengeluaran dari luar, misal hotel dan restoran akan dibuatkan kas bon atau kuitansi dari pihak perusahaan.
2. Semua pengeluaran yang berhubungan dengan menjamu relasi setelah dibuatkan kas bon/kwitansi akan dicatat lagi pada laporan entertainment.
3. Langkah yang terakhir adalah membuat laporan biaya perjalanan secara keseluruhan.
KOLEKSI TUGASKU : LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE PT.SINAR SOSRO BALI DAN PT.INDONESIA POWER

KOLEKSI TUGASKU : LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE PT.SINAR SOSRO BALI DAN PT.INDONESIA POWER

April 11, 2020 Add Comment

Males BACA ??? 

Langsung aja download  >>> LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE PT SINAR SOSRO BALI DAN PT INDONESIA POWER (format ms word, sudah rapi dan disertai gambar penjelas)


>> INFORMASI SEPUTAR DUNIA TEKNIK KUNJUNGI ILMUTEKNIK.ID <<



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Latar belakang diadakannya kunjungan industri ini agar mahasiswa mengenal dunia kerja. Selain itu mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja, mesin-mesin industri yang lebih memadai, dll.
Mahasiswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagai rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan-urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman mahasiswa tentang dunia kerja. Siswa dituntut  aktif untuk menggalih informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa dan proses produksi dibidang bisnis dan managemen. Mahasiswa juga harus mengetahui dan membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh dikampus. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang diperoleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.
1.2 Tujuan Kunjungan Industri
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi siswa sebagai berikut :
1. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja.
2. Mendorong mahasiswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4. Mendorong mahasiswa agar mempunyai rasa tanggung jawab dan kedisiplinan.
5. Membantu mahasiswa melaksanakan program diklat.
6. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
7. Tidak hanya tahu teknik juga praktik dan cara pemasarannya

1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Luas lingkup hanya meliputi informasi seputar perusahaan.
2. Informasi yang disajikan yaitu : kegiatan – kegiatan yang dilakukan selama kunjungan Industri, tempat yang di kunjungi, sejarah perusahaan ,visi misi, struktur organisasi ,produk yang dihasilkan dan sebagainya.

1.4 Metode Pengambilan Data
Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan 3 macam metode, yaitu:
1. Metode Observasi/Pengamatan
Dalam metode ini penulis mengambil atau mengumpulkan data dan bahan untuk pembuatan laporan dengan cara mengamati langsung perusahaan tersebut.
2. Metode Wawancara
Dalam metode ini mengambil atau mengumpulkan data dan bahan untuk pembuatan laporan dengan melakukan Tanya jawab antara mahasiswa dengan pihak perusahaan.
3. Browsing Internet
Dan metode terakhir yakni mencari bebarapa informasi perusahaan secara detail melalui internet.





1.5 Sistematika Penulisan
1. BAB I Pendahuluan
Pada BAB I membahas mengenai latar belakang penulisan, tujuan, pembatasan masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
2. BAB II Tinjauan Umum
Pada BAB II membahas mengenai rencana kegiatan yang dilakukan dan realisasinya, urutan secara umum realisasi kegiatan yang direncanakan.
3. BAB III Pembahasan
Pada BAB III membahas mengenai kunjungan Pada BAB III membahas mengenai kunjungan di PT. SINAR SOSRO.
4. BAB IV Simpulan dan Saran
Pada BAB IV membahas mengenai simpulan dan saran.












BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Nama Kegiatan
Nama dari kegiatan ini adalah Kunjungan Industri Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali Tahun 2019.

2.2 Tema Kegiatan
Tema dari kegiatan ini adalah Membuka Wawasan Akan Dunia Industri Engineering.

2.3 Latar Belakang Kegiatan
Pendidikan merupakan jendela dunia bagi kaum intelektual yang terpelajar terutama di era globalisasi. Keseimbangan antara dunia konseptual dan kontekstual sebagai cerminan dari kecerdasan emosional sangat penting dan berpengaruh terhadap peran aktif kalangan pelajar dalam menambah wawasan dan pengalaman di dunia pendidikan.
Orientasi pendidikan tidak hanya mengenai pembelajaran teoritis oleh dosen di ruang kelas yang disertai partisipasi dari para mahasiswa, tetapi perlu diperhatikan juga bahwa orientasi pendidikan pada kegiatan seperti kunjungan industri tidak kalah pentingnya bahkan sangat menunjang kecakapan pelajar dalam mengeksplor potensi diri dan meningkatkan kualitas pendidikan pelajar itu sendiri. Dalam dunia pendidikan, khususnya di perguruan tinggi, praktik atau pembelajaran nyata melalui kunjungan industri merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di samping sebagai sarana refreshing, pendidikan luar kelas (outdoor) melalui praktik dan melihat langsung objek keilmuan baru dapat diwujudkan dengan melaksanakan kunjungan industri.
Sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi, Politeknik Negeri Bali, khususnya Jurusan Teknik Mesin, kunjungan industri merupakan kegiatan yang selalu diselenggarakan bagi para mahasiswa sebagai praktik nyata mata kuliah yang bertujuan untuk memperluas wawasan dan menambah pengalaman serta meningkatkan kualitas belajar mengajar dalam mengaplikasikan teori yang telah diajarkan dan dipelajari.
Dengan diadakannya serangkaian kegiatan kunjungan industri diharapkan nantinya mahasiswa mendapatkan gambaran riil di lapangan terutama mengenai proses yang dilaksanakan dalam dunia industri atau dunia usaha yaitu meliputi rintisan awal berdirinya usaha, pemasaran, personalia, produksi, serta aspek lain yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dari tempat usaha yang dikunjungi nantinya.
Politeknik Negeri Bali memang merupakan salah satu dari sekian banyak lembaga pendidikan yang memiliki corak dan karakteristik tersendiri. Hal ini tidak lepas dari faktor historis serta visi dan misi yang dimiliki. Untuk merealisasikan hal tersebut, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali mengadakan kunjungan industri bagi mahasiswa/i semester IV agar dapat dijadikan sebagai tolak ukur ke depan demi terciptanya Politeknik Negeri Bali yang lebih baik.

2.4 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan kunjungan industri Jurusan Teknik Mesin  Politeknik Negeri Bali Tahun 2019 ini adalah :
1. Memperkenalkan dunia kerja dan industri kepada mahasiswa sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada semester VI untuk Program Studi D III Teknik Mesin dan D III Teknik Pendingin Tata Udara
2. Mempersiapkan mahasiswa agar dapat menerapkan langsung ilmu selama perkuliahan pada objek kerja.
3. Menciptakan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin  Politeknik Negeri Bali yang siap menghadapi dunia kerja.

2.5 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan Kunjungan Industri Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali Tahun 2019 ini adalah :
1. Dapat memperkenalkan dunia kerja dan industri kepada mahasiswa sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
2. Dapat mempersiapkan mahasiswa agar dapat menerapkan langsung ilmu selama perkuliahan pada objek kerja.
3. Dapat menciptakan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali yang siap menghadapi dunia kerja.

2.6 Rencana Pelaksana Kegiatan
1. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berupa Kunjungan Industri dengan mengunjungi perusahaan industri di Gianyar, Bali selama 1 hari.
2. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali Program Studi D III Teknik mesin dan D III Teknik Pendingin Tata Udara dengan jumlah 15 ( lima belas ) mahasiswa.
3. Waktu dan Tempat Kegiatan
Tanggal : 14 Maret 2019
Tempat : Gianyar, Bali








BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perusahaan
A. PT. Sinar Sosro
PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia yang menggunakan proses Sterilisasi Suhu Tinggi (Ultra High Temperature).
Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Namun sosro di ambil dari nama keluarga pendirinya yaitu sosrodjojo.Bapak Sosrodjojo
Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”. Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke Ibukota Jakarta dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling)ke beberapa pasar di Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yangsudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh tehlangsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepadaorang-orang yang ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yangtelah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak berbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas ke dalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menuggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untuk menjual minuman teh dalam kemasan botol secara massal dengan nama Teh botol Sosro. Nama “Teh Botol” diambil dari the seduh merek “Teh Cap Botol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan “Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni “Sosrodjojo”
Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalamkemasan dari usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru. Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih fokus dalam melayani dan mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling.
Model botol untuk kemasan Teh Botol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :

  Gambar3.1
     Desain Kemasan Botol


1. Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO
2. Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan ”CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.
3. Botol Versi III
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.
Ada yang menarik dari perkembangan botol ini, yakni penggunaan logo pada produk. Tahun 1970, Sosro tidak menggunakan picture mark apapun untuk mengungkapkan identitasnya. Sosro hanya mencantumkan nama Sosro dengan huruf. Sangat berbeda dengan apa yang bisa kita lihat pada botol versi III pada tahun 1974. Sosro telah melakukan perubahan yang sangat mendasar dan baik dari sisi logo maupun branding produk. Nama Sosro dikemas dalam warna putih dibalut lingkaran berwarna kemerahan khas warna teh. Penggunaan huruf yang sederhana memberikan kesan yang sangat dalam ingatan siapapun penikmat teh di Indonesia. Belum jika dilihat dari huruf Tehbotol yang menjadi andalan produk Sosro. Huruf yang berbentuk unik dengan format mengalir sangat cocok dengan pesan yang ingin disampaikan Sosro. Bentuk seperti ini sangat kental dengan nuansa Indonesia. Sangat klasik dan menarik.
Pada tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranyaresmi mendaftarkan perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar
Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi pabrik pertama The botol Sosro sekaligus merupakanPabrik teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia.Para pendiri PT. Sinar Sosro terdiri dari :
1. Soemarsono Sosrodjojo
2. Soegiharto Sosrodjojo
3. Soejipto Sosrodjojo
4. Surjanto Sosrodjojo

3.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi PT. Sinar Sosro :
Mengutamakan agar produk-produknya dapat sampai pada konsumen dimanapun mereka berada.
2. Misi PT. Sinar Sosro :
Meningkatkan jaringan distribusi (baik Nasional atau Internasional) dengan memasarkan produk baru dibidang minuman, baik yang berbasisteh maupun non teh membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai utama perusahaan, memberikan kepuasan kepada konsumen dan menyumbang devisa Negara.

3.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dibentuk oleh PT. Sinar Sosro yaitu pimpinan memiliki kebijakan dan wewenang kepada bawahan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Setiap pimpinan departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota sesuai dengan bidang kerjanya. Tugas dan fungsi masing-masing Jabatan sebagai berikut:
A. General Manager
Pimpinan tertinggi yang ada di suatu perusahaan. Genaral Manager bertanggung jawab kepada Direktur Operasi dan memiliki tugas sebagai berikut:
1. Bersama manager lain membuat rencana produksi pertriwulan.
2. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
3. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
4. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
5. Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya
B. Manager Produksi dan Maintenance (PM)
Memiliki tanggung jawab kepada General Manager dan memiliki tugas sebagai berikut :
Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan.
1. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan.
2. Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
4. Mengatur kegiatan perawatan mesin.
5. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.
C. Manager Personalia dan Umum
Mempunyai tanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum, tugasnya adalah:
1. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.
2. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.
3. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
4. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
5. Mengerjakan administrasi kepegawaian.
D. Kepala Bagian Pembelian
Memiliki tanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Memiliki tugas sebagai berikut:
1. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
2. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.
3. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
E. Manager Accounting dan Finance
Memiliki tanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah:
1. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
2. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
3. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.


F. Kepala Divisi/Supervisor
Bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance. Tugasnya adalah berikut:
1. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.
2. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.
3. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul dikemudian hari atas produk yang dihasilkan.
4. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.
G. Kepala Gudang
Memiliki tanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya yaitu:
1. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku.
2. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.
3. Mengontrol persediaan bahan.
4. Memesan bahan bila telah habis.
H. Manager Quality Control
Mempunyai tanggung jawab kepada General Manager. Memiliki tugas seperti:
1. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.
2. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
I. Kasir
Memiliki tanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah:
1. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
2. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.
3. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya.
J. Keamanan
Memiliki tanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Memiliki tugas sebagai berikut:
1. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
2. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung keperusahaan.
K. Analis
Mempunyai tanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah:
1. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses.
2. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.
3.4 Produk dan Bahan Baku

  Gambar3.2
        Produk PT. Sinar Sosro

1. Teh Botol Sosro
Teh botol Sosro merupakan produk teh siap minum dengan botol kemasan yang pertama di Indonesia sejak tahun 1974. Inovasi produk teh botol sosro telah memiliki banyak pilihan kemasan produk, seperti: kemasan botol beling, kemasan kotak, kemasan kantong, kemasan PET. Selain itu, pada tanggal 20 Agustus 2008 produk Teh botol Sosro mengeluarkan inovasi terbaru yaitu Teh botol Sosro Less Sugar.  Bahan baku yang digunakan pada produk Teh Botol Sosro adalah teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir, air, dan gula industri.





2. Fruit Tea
Tahun 1997, PT. Sinar Sosro mengeluarkan produk untuk kalangan remaja, yaitu Fruit Tea Sosro (minuman teh berbasis buah-buahan). Pada tahun 2004 produk tersebut memperoleh penghargaan Indonesia Best Brand Award sebagai kategori Minuman Non-karbonasi paling potensial. Bahan baku yang digunakan pada produk Fruit Tea adalah air, teh hitam dan konsentrat sari buah asli, dan gula industri.







Gambar 3.4
 Fruit Tea
3. S-tee
PT.Sinar Sosro Pada tahun 90-an memproduksi produk  teh dalam kemasan botol beling dengan merk S-tee tujuannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh dengan volume yang lebih banyak namun harga tetap terjangkau.



   Gambar 3.5
       S-tee
4. Country Choice
Country Choice merupakan real juice yang mengandung banyak manfaat untuk gizi dan nutrisi. Country Choice adalah produk dalam kategori jus yang diproduksi PT. Sinar Sosro pada akhir tahun 2008. Produk tersebut dikemas secara praktis dan hemat dengan varian rasa: Goji berry: Rich Antioxidant (Jus Goji pertama di Indonesia ). Guava : High Antioksidan, Orange : Highvit C & Calcium, Apple : High Fiber, Apple pulp: High folat, Mango: High Vit A, C, E Gold Fruit. Favorit Flavor.



  Gambar 3.6
 Country Choice

5. Happy Jus
Sinar Sosro memproduksi produk Minuman Jus tahun 2005. Produk ini banyak diminati oleh anak-anak, karena memiliki vitamin A, C, E dan Kalsium. Selain itu Happy Jus memiliki variasi rasa buah yang disukai anak-anak. Produk Happy Jus terdiri dari Happy Jus kemasan PET dengan varian rasa Apelberry dan Anggur. Happy Jus dalam kemasan genggam dengan rasa: Apel, Jeruk, Anggur, Cherry-B, dan Apel berry.



     Gambar 3.7
     Happy Jus

6. TEBS
TEBS merupakan Minuman Teh berkarbonasi yang dikemas dengan kemasan botol beling. PT. Sinar Sosro mengeluarkan produk TEBS pada bulan November tahun 2004. TEBS memiliki manfaat bagi tubuh karena berbahan baku Ekstrak Teh, Konsentrat Sari Buah dan Ekstrak Rosella.  TEBS Maroon diproduksi pada tahun 2011 dengan bahan baku Teh Hitam dengan Ekstrak Bunga Rosella. TEBS Regular diproduksi berbahan baku Ekstrak Teh Hitam dengan dicampur konsentrat buah.



Gambar 3.8
   Tebs
7. Air Mineral Prim-A
 Sinar Sosro mulai megeluarkan produk air minum dalam kemasan sekitar tahun 90-an. Produk air minum yang pertama kali dikeluarkan PT. Sinar Sosro adalah Air Sosro. Namun seiring berjalannya waktu, Produk air mineral merek Air Sosro tersebut berganti nama yaitu, Prim-A. Air minum Prim-A terdiri dari kemasan galon, cup, dan botol plastik.



    Gambar 3.9
     Air Mineral Prim-A
8. Teh Freso
Sinar Sosro mengeluarkan produk minuman teh dalam kemasan gelas dengan merek Teh Freso. Teh Freso dapat dijadikan sebagai pelepas dahaga di momen kebersamaan. Teh Freso merupakan produk terbaru yang dikeluarkan PT. Sinar Sosro pada tahun 2014. Teh Freso merupakan minuman teh dalam kemasan gelas yang memiliki aroma melati dengan bahan dasar teh alami yang menyegarkan.


 

Gambar 3.11
    Teh Freso

3.5 Proses Produksi
Berikut ini adalah Proses Produksi salah satu produk PT.Sinar Sosro yaitu produk Teh Botol sosro:
1. Memilih bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat produk teh botol sosro terdiri dari teh hijau, gula pasir, dan air yang didapat dari kedalaman + 200 meter dan disterilkan melalui proses water treatment agar menjadi air yang berkualitas. Setelah proses water treatment, air dimasak hingga 1000C
2. Membuat teh cair
Teh hijau dengan bunga melati dicampurkan. Kemudian, teh yang telah dicampurkan tersebut diseduh dengan air yang sebelumnya telah disaring dan dipanaskan. Setelah itu air panas dialirkan ke tangki yang berisi gula kemudian dilarutkan sampai membentuk sirup gula dan dicampurkan ke tangki pencampuran. Di tangki filtrox antara ekstrak teh dengan ampas teh dipisahkan dan dialirkan juga ke tengki pencampuran.
3. Pemisahan botol & kotak kosong
Botol yang terdapat krat harus dibuang dengan roller yang terikat dengan conveyor menuju pencucian botol. Pada pos I botol-botol yang tidak memenuhi kriteria akan terangkat. Pada Pos II, botol-botol yang gumpil  akan diambil dan apabila ada yang kusam akan diangkat dan menuju ke filler. Proses selanjutnya adalah proses pemanasan teh manis cair agar dapat membunuh organisme merugikan (Proses Pasteurizer).
4. Mengisi botol dan penyegelan
Teh di masukkan ke dalam mesin Filler and Crowner agar dimasukkan ke dalam botol secara langsung dan ditutup supaya udara yang datang dari luar tidak masuk.
5. Jet printer video (tanggal kadaluarsa)
Dengan adanya mesin printer video jet, botol dapat dicetak dengan kode produksi yang sesuai terhadap tanggal kadaluarsa.
6. Menempatkan dalam kotak
Selanjutnya, botol tersebut dimasukkan lagi ke dalam kotak kosong dengan mesin paletizer (alat pemindah krat) dan diinkubasi selama 3 hari sebelum dipasarkan.
7. Uji control
Produk tersebut dicek terlebih dahulu secara kimia, fisik, mikrobiologi, dan organoleptik (Pos III). Secara kimia dicek dari kadar gula dan Ph. Secara fisik dilihat dari kemasan. Secara mikrobiologi dicek dari perkembangan mikroorganisme.  Secara organoleptik dilihat dari kejernihan produk  dan warna. Apabila produk tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku maka produk tersebut akan dibuang dan diolah kembali.

8. Penjualan
Setelah lulus dari segala proses pembuatan dan juga uji kontrol, produk tersebut dapat dijual dan didistribusikan.

3.6 Sejarah PT. Indonesia Power

PT. INDONESIA POWER adalah salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 03 Oktober 1995 dengan nama PT. PLN Pembangkitan Tenaga Liatrik Jawa Bali I (PT. PLN PJB I) dan  pada tanggal 03 Oktober 2000 PT. PLN PJB I resmi berganti nama menjadi PT. INDONESIA POWER.
PT. INDONESIA POWER merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik terbesar di Indonesia dengan delapan Unit Bisnis Pembangkitan utama dibeberapa lokasi strategis di Pulau Jawa dan Pulau Bali serta satu Unit Bisnis yang bergerak dibidang jasa pemeliharaan yang disebut Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan (UBJP).
Unit - Unit Bisnis Pembangkitan tersebut adalah : Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya, Priok, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak & Grati dan Bali serta Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. PT. INDONESIA POWER membentuk anak perusahaan
PT. COGINDO DAYA PERKASA (saham 99,9 % ) yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan dan manajemen energi dengan penerapan konsep cogeneration dan distributed generation , juga mempunyai saham 60 % di PT. ARTA DAYA COALINDO yang bergerak dibidang usaha perdagangan batu bara. Aktifitas kedua anak  perusahaan ini diharapkan dapat lebih menunjang peningkatan pendapatan Perusahaan dimasa mendatang.
Melalui identitas baru Indonesia Power telah menyatakan visi dan misi terpadu menjadi perusahaan Publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan . Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan  perusahaan dalam jangka panjang.

 Sekilas Unit Bisnis Pembangkitan Saguling
Merupakan salah satu Unit Pelaksana Pengusahaan yang berada dibawah PT. INDONESIA POWER dan sebelumnya bernama PLN Sektor Saguling terbentuk sesuai surat PLN Pusat No. 064/DIR/1984 tanggal 10 Mei 1984 yang mengelola PLTA Saguling.
Pemantauan dan pengukuran sedimentasi di waduk dilaksanakan per BISNIS PENUNJANG Memberdayakan sumber daya seperti tanah, bangunan, fasilitas  bengkel/tools dan SDM untuk memperoleh pendapatan lain diluar bisnis utama dengan mengembangkan usaha-usaha komersial antala lain :
1) Pengelolaan pemberdayaan asset dengan dikelola sendiri.
2)Bekerjasama dengan pihak kedua dengan cara bagi hasil maupun kemitraan. LINGKUNGAN
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Penelitian Kwalitas Air Waduk/Danau/KTH untuk melihat tingkat pencemaran, kerjasama dengan PPSDAL-LP UNPAD & ITB dilaksanakan per Triwulansemester.
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
1) Penghijauan disekitar waduk
2) Pasang rambu pengaman dan patok batas dipinggiran waduk
3) Pembersihan sampah /gulma air
4) Penertiban galian pasir dipinggiran waduk
Dengan adanya perubahan Struktur Organisasi dalam rangka menuju kearah spesialisasi, maka keluar surat keputusan Pemimpin PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat No. 006.K/023/KJB/1991 tanggal 28 Pebruari 1991 dan SK Direksi PT. PLN PJB I No. 001.K/030/DIR/1995 tanggal.

Pembagian pekerjaan pada PT. Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:


Gambar  3.4
Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro

1. General Manager, meru pakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung
jawab kepada Direktur Operasi. Tugasnya sebagai berikut:
a) Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
b) Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c) Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
d) Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.
e) Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya.
f) Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.
g) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.
2. Manager Produksi dan Maintenance (PM), bertanggung jawab kepada General    Manager. Tugasnya sebagai berikut:
a) Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi    kekurangan dan kelebihan persediaan.
b) Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan.
c) Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi.
d) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
e) Mengatur kegiatan perawatan mesin.
F) Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.

3) Manager Personalia dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager
dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum
baik yang berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya
sebagai berikut:
a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.
b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.
c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.
4. Kepala Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan
PM. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a) Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
b) Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.
c) Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
5. Manager Accounting dan Finance, bertanggung jawab kepada General
Manager. Tugasnya sebagai berikut:
a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.
6. Kepala Divisi/Supervisor
Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.
b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.
c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang dihasilkan.
d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.

3.7 Jenis Pekerjaan Industri
Pelayanan administrasi yang terdapat di PT. INDONESIA POWER UBPSAGULING sangatlah banyak, mulai dari surat yang masuk maupun keluar dariPT. INDONESIA POWER. Semua surat yang masuk akan diterima dibagian administrasi dan surat lamaran ditampung dibagian personalia.
Saat perusahaanmembutuhkan pegawai/karyawan maka perusahaan akan mengirim surat balasanmelalui bagian personalia.PT. PT. INDONESIA POWER UBP SAGULING yang dulunya hanyamenggunakan fasilitas yang lebih canggih misalnya internet, telephone Emailyang akan mempermudah hubungan dengan anak perusahaan dan cabang-cabangnya yang terbesar di wilayah Jamali.

3.8 Jam Kerja dan Aktifitas Karyawan
Jam kerja karyawan di PT. INDONESIA POWER ini terbagi menjadi 3shift. Karena tenaga listrik harus diproduksi setiap hari, walaupun hari liburnasional, bahkan lebaran pun mereka harus tetap bekerja. Berbeda dengan bagian administrasi mereka hanya bekerja mulai pukul 08.00 –  16.00, karenamereka tidak dituntut untuk bekerja selama 24 jam.

3.9 Kegiatan Industri
A. Proses Produksi
Aliran sungai ditampung dalam sebuah waduk dan kemudian airdialirkan melalui Pintu Pengambilan Air (Intake Gate)
1) pengaturannya dilakukan melalui Pusat Pengendali Bendungan (Dam Control Center)
2) selanjutnya masuk kedalam Terowongan Tekan (Headrace Tunnel)
3)  Sebelum memasuki Pipa Pesat (Penstock)
4) air tersebut harus melewati Tanki Pendatar (Surge Tank)
5) yang berfungsi untuk mengamankan  pipa pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan mendadak yang biasa disebut sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup Utama (Main Stop Valve)
6) Aliran air yang bergerak memutar Turbine
7) dan dari Turbine air mengalir keluar melalui Pipa Lepas (Tail Race)
8) ditutup seketika. Setelak Katup Utama dibuka, aliran air memasuki Rumah Keong (Sipral Case)
9) dan selanjutnya air kembali ke sungai

B. Macam-Macam Peralatan Produksi
Beberapa peralatan produksi yang terdapat di PT. INDONESIA POWERSAGULING antara lain:
1) Saluran Pelimpah (SPILLWAY)
2) Tangki Pendatar (SURGE TANK)
3) Saluran atau Terowongan Air
4) Pipa Pesat
5) Turbin
6) Generator
7) Trafo Utama

C. Materi yang dapat di terapkan di kampus
Generator
Generator adalah sumber tegangan listrik yang diperoleh melalui perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga timbul ggl induksi. Generator mempunyai dua komponen utama, yaitu bagian yang diam (stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Rotor berhubungan dengan poros generator yang berputar di pusat stator. Poros generator biasanya diputar menggunakan usaha luar yang dapat berasal dari turbin, baik turbin air atau turbin uap dan selanjutnya berproses menghasilkan arus listrik.
Terdapat dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik (AC) dan generator arus searah (DC). Generator arus bolak-balik sering disebut juga dengan alternator. Alat ini terdiri atas magnet dengan kutub berbentuk cekung dan kumparan kawat yang dililitkan pada suatu armatur dan dapat berputar dalam suatu medan magnet. Armatur berupa kumparan persegi dengan lilitan mengitari sebuah inti besi lunak. Generator arus searah sering disebut juga dengan dinamo. Alat ini terdiri atas magnet dan kumparan kawat yang dililitkan pada suatu armatur dan dapat berputar dalam suatu medan magnet. Perbedaannya dengan generator AC adalah pada bagian komponen yang berhubungan dengan ujung kumparan yang berputar. Dinamo mcnggunakan sebuah cincin belah atau disebut sebagai komutator, sedangkan generator AC menggunakan dua buah slip ring.

D. Prinsip Kerja / Cara Kerja Generator Listrik
Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu penghantar diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis garis gaya magnet maka pada ujung penghantar tersebut akan timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang mempunyai satuan volt.

Jenis jenis generator :
1. Jenis generator berdasarkan letak kutubnya dibagi menjadi :
a. generator kutub dalam : generator kutub dalam mempunyai medan magnet yang terletak pada bagian yang berputar (rotor).
b. generator kutub luar : generator kutub luar mempunyai medan magnet yang terletak pada bagian yang diam (stator)
2. Jenis generator berdasarkan putaran medan dibagi menjadi :
a. generator sinkron
b. generator asinkron
3. Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan
a. generator arus searah (DC)
b. generator arus bolak balik (AC)
4. Jenis generator dilihat dari fasanya
a. generator satu fasa
b. generator tiga fasa
5. Jenis generator berdasarkan bentuk rotornya :
a. generator rotor kutub menonjol biasa digunakan pada generator dengan rpm rendah seperti PLTA dan PLTD
b. generator rotor kutub rata (silindris)  biasa digunakan pada pembangkit listrik / generator dengan putaran rpm tinggi seperti PLTG dan PLTU

E. Sistem Instalasi Listrik Penerangan Dan Tenaga
Untuk keperluan kelistrikan bagi perusahaan mereka mempergunakan tenaga listrik yang dihasilkan dari listrik PLN. Listrik yang dipergunakan  bervariasi mulai dari 220 volt sampai ribuan volt. Listrik tersebut yang digunakan untuk alat-alat besar, penerangan gedung, penerangan alat-alat produksi, penerangan pengontrol, alat pengontrol, juga penerangan disekitar area  produksi.

F. Sistem Kontrol / Pengendali Peralatan Listrik
PT. INDONESIA POWER menggunakan sistem pengendali PLC, pengendali yang bersifat manual berada di dekat peralatan itu yang bersifat otomatis berada di ruangan pengendali baik berupa grafik, analok maupun yang sudah menggunakan sistem digital dan pengendali tersebut bekerja terus menerus selama 24 jam dan ada yang bertugas mengontrol peralatan listrik tersebut.

G. Peralatan Proteksi / Pengaman Gedung
Peralatan proteksi yang terdapat di PT. INDONESIA POWER dan masih dapat digunakan adalah layak sinkron yang terdapat diturbin dan generator, dan  juga menggunakan sistem relay untuk peralatan listrik. Apabila terjadi kebakaran, tetap tenang jangan panik terus berjalan cepat  jangan berlari keluar melalui pintu evakuasi, utamakan kesehatan dan keselamatan kerja.

H. Perawatan / Maintenance Peralatan Listrik
Untuk menjaga keandalan unit pembangkit, maka dilaksanakan  pemeliharaan, baik yang bersifat rutin, Predictive Maintenance maupun periodik. Begitu pula untuk mengetahui lebih dini jika terjadi kelainan-kelainan pada kondisi bangunan air, secara rutin dilaksanakan pemantauan Instrumentasi (Monitoring) yang meliputi Monitoring Survey, Geoteknik, Instrumentasi  dan Sedimentasi. Dalam rangka pelestarian lingkungan dilakukan pemantauan kualitas air waduk, penghijauan daerah aliran sungai dan pembersihan sampah/gulma air secara rutin. Sedangkan untuk pemantauan curah hujan di DAS Citarum (Saguling) dan debit air masuk waduk serta air keluar pembangkit di monitor dengan sistem Telemetering.

I. Pemasaran Produk
Sesuai dengan tujuan PT. INDONESIA POWER
yaitu ingin menjalankan  bisnis pembangkit listrik, sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Dengan daya  pembangkit yang cukup besar itu dapat mencerminkan dan meyakinkan kemampuan yang dimiliki ole PT. INDONESIA POWER untuk menopang sistem kelistrikan pada sistem Jamali. Diharapkan dengan kemampuan menciptakan tenaga listrik yang cukup besar sehingga perusahaan tersebut dapat memasok energi listrik sesuai rencana yang telah disepakati dengan sistem pengaturan  beban di daerah Jamali.














BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dengan diadakan Kunjungan Industri ke PT. Sinar Sosro, penulis dapat melihat dan memahami langsung bagaimana kegiatan produksi yang dikelola oleh PT. Sinar Sosro. Berawal dari berbagai macam halangan dan rintangan akhirnya PT. Sinar Sosro dapat berkembang pesat menjadi industri dengan ide teh dalam kemasan botol. Dengan mengedepankan kualitas dan ramah lingkungan, produk PT. Sinar Sosro terbukti  steril dan juga limbah hasil produksi dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Serta mahasiswa/i diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang
4.2 Saran
          Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami  mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat :
a. Sebaiknya pimpinan lebih jelas dalam menerangkan atau menjelaskan tentang bagian-bagian atau tugas-tugas karyawanya.
b. Kegiatan lebih baik disesuaikan dengan jadwal produksi agar siswa dapat mengetahui proses pembuatannya.
c. Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.
d. PT.Sinar Sosro harus berusaha menjadi perusahaan yang dapat mengelola pasar lokal maupun non-lokal. Harus lebih mengembangkan inovasi yang lebih menarik, harga terjangkau dan berkualitas



DAFTAR PUSTAKA

https://www.beritaunik.net/unik-aneh/sejarah-teh-botol-sosro-di-indonesia.html
https://denganinfo.blogspot.com/2014/01/studi-kasus-pt-sinar-sosro.html
https://septisinarsosro.blogspot.com/p/produk.html
https://ekonomiuniversitas.blogspot.com/2013/04/analisis-produksi-pt-sinar-sosro.html
https://rizkaamaliah.wordpress.com/2016/04/14/makalah-kunjungan-industri-ke-pt-sinar-sosro/
https://www.indonesiapower.co.id/id/Default.aspx
https://www.indonesiapower.co.id/id/profil/Pages/Sekilas-Indonesia-Power.aspx
https://pengertianahli.id/2014/04/pengertian-generator-apa-itu-generator.html
http://www.masuklis.com/2014/05/pengertian-generator-prinsip-kerja.html
https://www.academia.edu/8360970/Prinsip_Cara_Kerja_Generator