CARA MENDIRIKAN USAHA
POWER POINT >> KLIK
2.1 Memulai Usaha
Dari pengamatan
di lapangan, terdapat beragam cara dan sebab untuk memulai usaha. Ada lima
sebab atau cara seseorang untuk memulai merintis usahanya, yaitu:
a.
Faktor keluarga
pengusaha
b.
Sengaja terjun
menjadi pengusaha
c.
Kerja sampingan
(iseng)
d.
Coba-coba
e.
Terpaksa
Banyak
cara yang dapat dilakukan seseorang untuk memulai usaha, baik secara berkelompok
maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sebagai
berikut.
1. Mendirikan usaha baru
Untuk
mendirikan usaha baru maka yang perlu kita lakukan adalah mengurus segala
sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha, mulai dari akta notaris sampai ke
pengadilan negeri (Departemen Kehakiman), kemudian mengurus ijin-ijin yang
dibutuhkan. Di samping itu, tugas lain adalah mencari lokasi yang tepat dan
menyediakan peralatan atau mesin yang sesuai dengan usaha serta merekrut calon
pegawai.
2. Membeli perusahaan
Membeli
perusahaan yang sudah berjalan adalah salah satu cara untuk memulai suatu
usaha. Pembelian usaha dapat dilakukan terhadap perusahaan yang tidak aktif
namun memiliki ijin-ijin badan usaha yang masih berlaku. Pembelian dapat berupa
pembelian saham-saham berikut aset perusahaan.
3. Kerjasama manajemen dengan sistem waralaba
(franchising)
Usaha
model ini adalah dengan memakai nama dan manajemen perusahaan lain. Perusahaan
pemilik nama disebut perusahaan induk (franchisor) dan perusahaan yang
menggunakan disebut franchise. Dukungan manajemen yang diberikan oleh
franchisor dapat berupa :
a. Pemilihan lokasi usaha
b. Bentuk bangunan
c. Layout gedung dan ruangan
d. Peralatan yang diperlukan
e. Iklan
f. Penentuan atau penyediaan bahan baku
atau produk
g. Perekrutan karyawan
Cara
seperti ini sudah dilakukan oleh McDonald, Indomart (Indomarco), Salon Kecantikan
Martatilaar, Salon Hadisuwarno, Rumah Makan KFC, rumah makan Bebek Bengil,
Rumah Makan Bebek Tepi Sawah, Kebab Turki, Lembaga Pelatihan Primagama, Bimbingan
belajar Ganesha Operation, Kumon dan lain-lain.
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada
Pengusaha
mengembangkan usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pembuatan kantor cabang
maupun penambahan kapasitas. Biasanya model seperti ini dilakukan oleh
perusahaan keluarga. Beberapa contoh dapat disebutkan, seperti Perusahaan Rokok
Gudang Garam dan Jarum. Dalam skala lokal ada Perusahaan Gong Sidakarya di Desa
Blahbatuh Gianyar, yang justru besar setelah dikelola oleh anak-anaknya.
2.2 Bidang Usaha
Penentuan
bidang usaha sangat menentukan keberhasilan suatu usaha bisnis. Umumnya bidang
usaha yang berhasil adalah yang sesuai dengan minat dan kebiasaaan dari
pengusaha. Menjadikan hobi sebagai bidang usaha sering menghasilkan kesuksesan yang
besar. Di samping faktor minat dan bakat, faktor penting lainnya adalah modal
yang dimiliki. Setiap bidang usaha memerlukan modal yang besarnya tergantung
skala usahanya. Modal dapat diusahakan dari berbagai sumber, seperti dari
kantong pribadi, teman-teman, sanak famili atau pinjaman. Namun untuk usaha
baru modal pinjaman relatif lebih sulit diperoleh karena jarang ada lembaga
keuangan yang mau membiayai usaha yang masih baru. Modal pinjaman juga memerlukan
puluhan syarat yang mustahil dapat dipenuhi oleh sebuah perusahaan baru.
Faktor
lainnya adalah jangka waktu memperoleh penghasilan atau keuntungan. Ada usaha
yang jangka waktu perolehan keuntungannya relatif pendek, sedang dan panjang.
Usaha jangka pendek maksudnya adalah jangka waktu yang diperlukan di bawah satu
tahun, misalnya produk pertanian sayur mayur, usaha ternak dan ikan. Usaha
jangka menengah ada di bidang pertanian seperti jeruk dan cokelat. Sementara
itu usaha jangka panjang di atas 3 tahun, seperti perkebunan kelapa sawit dan
karet.
Faktor
besarnya laba yang akan diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan. Ada usaha yang
dalam waktu singkat, antara satu sampai tiga bulan sudah menghasilkan keuntungan,
namun ada pula usaha yang memerlukan waktu lama. Artinya harus mengembalikan
modal dulu baru dapat memetik hasilnya. Pengalaman dalam bidang tertentu,
seperti pernah melakukan job training atau praktek kerja sangat berguna bagi pengusaha
dalam rangka memilih usaha yang akan dicoba. Di samping itu, tentu saja pengalaman
teman atau kakak dapat dijadikan pelajaran dalam memulai suatu usaha bisnis.
Bagi seorang pemula, beberapa contoh di bawah ini
dapat dijadikan acuan di dalam memilih salah satu usaha bisnis. Jangan lupa, bidang
usaha harus selaras dengan bakat dan minat kita dan sebaiknya dimulai dari
usaha skala kecil.
1. Sektor Keterampilan
Sebagai seorang alumni Politeknik, bidang keterampilan
adalah yang paling mungkin dan menjanjikan. Usaha di sektor keterampilan dapat
berupa jasa kursus dan jasa perbaikan (service), seperti service kendaraan,
elektronik dan pertukangan (komputer, televisi, radio, kulkas, ac, pintu kayu,
pintu krapyak dan bengkel kayu mini). Calon pengusaha di sektor keterampilan,
khususnya di jasa kursus dan reparasi harus membekali diri dengan tambahan keterampilan
lewat kursus, baik yang diselenggaralan oleh pemerintah (dinas Tenaga Kerja –
BLK), maupun masyarakat. Khusus bagi calon penyelenggara kursus-kursus, harus
membekali diri dengan sebuah sertifikat nasional bidang yang akan ditangani.
2. Jasa Konsultan
Usaha bisnis konsultan adalah usaha yang bergengsi dan
menuntut peningkatan kompetensi yang terus menerus bagi para penyelenggaranya. Bidang
usaha ini dapat berupa konsultan manajemen, teknik maupun konsultan lainnya.
3. Sektor perdagangan
Sektor perdagangan merupakan bidang yang paling banyak
diminati oleh masyarakat. Tidak memerlukan banyak syarat, namun agar berhasil
harus tetap mengikuti kaidah-kaidah berusaha yang baik dan terus meningkatkan kemampuan
diri. Bidang ini banyak jenisnya, seperti kios bakso, kios buku silat, mie
ayam, es teler, martabak, nasi goreng, lalapan sea food, restaurant, toko
sembako, rumah makan, cafe internet, jasa pembayaran telepon, listrik dan air
serta aksesoris komputer.
4. Sektor usaha lainnya
Ada banyak sektor usaha yang menarik untuk dijajal,
seperti pariwisata (rumah kos, hotel, motel,
karaoke, penginapan, bar, diskotik atau bilyard), kesehatan (klinik perawatan,
apotik, rumah sakit, praktik dokter bersama), seni (seni lukis, musik, tari,
kerawitan atau penulis cerita), percetakan (photo copy,sablon, cetak buku,
majalah, koran atau percetakan lainnya), pendidikan (PAUD, TK, SD, SMP, SMK/SMU
atau Perguruan Tinggi (Politeknik, Akademi, Sekolah Tinggi atau Universitas),
agribisnis (usaha pertanian sayur mayur, jeruk, pisang, nanas, cokelat, cengkeh,
lada dan kelapa sawit), Perikanan (tambak ikan mini pakai terpal, udang, lele,
ikan emas, gurami, bididaya rumput laut, mutiara, ikan bawal, patin, mujair,
ikan hias dan kolam pancing), kelautan (kerjasama dengan nelayan dengan memberi
kapal), tambang (pasir, kaolin, timah, emas atau batubara), industri (tempe,
krupuk, roti, batu bata, genteng atau garmen). Melihat kreativitas mahasiswa
yang berhasil memenangkan hibah PKM diberbagai tempat, khususnya di lembaga
pendidikan vokasi terjadi keragaman yang sangat inovatif. Produk makanan yang
berhasil di-create antara lain : Fitza, gado-gado, puding,kentang goreng,
chicken aget, roti bakar dan masih banyak lagi. Semuanya telah memenuhi syarat
untuk dimakan, namun masih kalah jauh dengan yang dijual di pasar. Kelemahan
itu dapat dilihat pada gado-gado, misalnya. Content sudah baik, namun bumbu masih
terlalu encer dan kurang manis. Kentang goreng atau chicken aget juga masih terlalu
keras, bahkan belum layak konsumsi. Namun sebagai pemula, mereka sudah berani dan
waktulah yang akan menyempurnakan produk mereka. Syaratnya mereka mau menerima
feed-back dari pembeli atau pengamat. Di samping aspek rasa dan cara penyajian,
hospitality juga seharusnya menjadi fokus pembinaan pada pemenang PKM. Sebagai
gambaran, dari sekitar 70 stand yang menjajakan dagangannya. Setelah mondar- mandir
selama 1 jam lebih, hanya 3 stand yang menyapa penulis atau menawarkan barang dagangannya.
Suatu yang masih jauh dari harapan.
2.5 Proses Pendirian Usaha
Pendirian Badan Usaha memiliki
proses yang berbeda-beda, demikian juga persyaratan yang harus dipenuhi oleh
setiap badan usaha berbeda. Waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing badan
usaha pun berbeda-beda.
Untuk mendirikan
badan usaha berbentuk persekutuan komanditer (CV), perseroan terbatas (PT), dan
Yayasan memiliki persyaratan sebagai berikut.
1.
Mengadakan rapat umum pemegang saham
Calon
pemegang saham bersepakat untuk membicarakan pembentukan usaha dengan segala
hak dan kewajibannya dalam rapat umum pemegang saham.
2.
Dibuatkan akta notaris
Kesepakatan
untuk mendirikan badan usaha kemudian dituangkan dalam akta notaris. Di dalam
akta pendirian tersebut dicantumkan nama-nama pendiri, komisaris, direksi,
bidang usaha dan tujuan perusahaan.
3.
Didaftarkan di pengadilan negeri
Notaris
kemudian mendaftarkan akta pendirian perusahaan ke pengadilan negeri untuk
mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum yang sah. Beberapa persyaratan harus
dipenuhi, seperti dokumen pendukung dan izin domisili, Surat Tanda Daftar
Perusahaan (STD) dan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
4.
Diberitakan dalam lembaran negara
Badan Usaha yang telah mendapatkan legalitas
dari Departemen Kehakiman akan diberitakan dalam berita negara.
EmoticonEmoticon