PKM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
ALASAN PELAJAR MEROKOK
Disusun Oleh:
Nama Lengkap : Rivaldo Yonathan Raranta
NIM : 1815613064
Regu : 16
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
TAHUN 2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................... 3
1.3 TUJUAN............................................................................................................................ 3
1.4 MANFAAT........................................................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 KONDISI UMUM MASYARAKAT SASARAN............................................................ 5
2.2 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI MASYARAKAT SASARAN......................... 5
2.3 PENEMUAN YANG LALU............................................................................................. 5
2.4 RINGKASAN DAN KERANGKA PIKIR PENELITI..................................................... 6
2.5 HIPOTESIS....................................................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 PEMILIHAN SUBJEK...................................................................................................... 8
3.2 DESAIN DAN PENDEKATAN PENELITIAN............................................................... 8
3.3 PENGUMPULAN DATA................................................................................................. 8
BAB IV ANGGARAN BIAYA
4.1 BIAYA............................................................................................................................... 9
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN................................................................................................................ 10
5.2 SARAN............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status kaya atau miskin tanpa terkecuali. Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahaya dari merokok namun pada kenyataannya merokok telah menjadi kebudayaan. Menurut World Health Organization (WHO), tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020, dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang yang didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama di Asia. WHO memperkirakan 1,1 miliar perokok dunia berumur 15 tahun ke atas yaitu sepertiga dari total penduduk dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam konsumsi rokok di dunia setelah China, Amerika Serikat, Jepang dan Rusia (Tarwoto, dkk, 2010).
Rata-rata perilaku merokok di Indonesia saat ini sebesar (29,3%). Proporsi perokok terbanyak terdapat di Kepulauan Riau dengan jumlah perokok setiap hari (27,2%) dan kadang-kadang merokok sebesar (3,5%). Proporsi merokok penduduk umur 15 tahun ke atas cenderung meningkat, dari tahun 2007 sebesar (34,2%) meningkat menjadi (36,3%) di tahun 2013.Sedangkan untuk Jawa Tengah proporsi perokok usia di atas 10 tahun yang merokok setiap hari sebesar (22,9%) dan perokok kadang-kadang sebesar (5,3%), dengan jumlah batang yang dihisap dalam sehari pada saat ini sebesar (10,7%) (Riskesdas, 2013). Menurut Tarwoto, dkk (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok adalah tekanan teman sebaya, berteman dengan perokok usia muda, status sosial ekonomi rendah, mempunyai orang tua yang merokok, saudara kandung, lingkungan sekolah (guru) yang merokok dan tidak percaya bahwa merokok mengganggu kesehatan. Penelitian lain di Indonesia dilakukan oleh Global Tobacco Youth Survey (GTYS) atau survei merokok pada remaja di Jakarta menunjukkan perilaku merokok karena lingkungan keluarga (66,85%) tinggal dengan keluarga yang merokok dan (93,2%) karena faktor media atau melihat iklan rokok di media.
1
Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Trihandini dan Wismanto (2003), menunjukkan bahwa remaja yang merokok dipengaruhi oleh persepsinya terhadap gaya hidup modern, gaya hidup modern ini dipersepsi dari teman-teman sekelompoknya dan merokok akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide atau inspirasi. Selain itu menurut Saprudin (2007), alasan remaja merokok di Depok, Jawa Barat adalah karena melihat teman (28,43%), melihat orang tua/keluarga (19,61%), melihat tokoh/artis di televisi (16,66%), melihat guru (9,8%), menghilangkan stres (3,92%), dan tidak pernah mendapatkan informasi tentang bahaya merokok (10,79%). Hasil penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku merokok remaja (nilai p=0,056) (Rachmat, dkk, 2013). Namun hasil penelitian Racmat, dkk tidak sejalan dengan penelitian Maseda, dkk (2013), menunjukkan hasil bahwa sampel sebanyak 128 responden 110 memiliki pengetahuan baik dan 18 responden memiliki pengetahuan kurang baik sehingga disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok remaja (nilai p=0,015).
Kemudian penelitian Rachmat dkk (2013), juga menunjukkan ada hubungan antara iklan rokok dengan perilaku merokok remaja (nilai p=0,000). Dalam penelitian Handoko (2012), menunjukkan ada hubungan yang negatif antara persepsi terhadap bahaya rokok dengan frekuensi perilaku merokok (p=0,023).Di era globalisasi ini rokok sudah semakin luas berkembang. Terutama di negara berkembang, penyuluhan mengenai dampak bahaya merokok masih sangat kurang, karena rokok adalah salah satu sumber pendapatan negara dan sumber kesempatan kerja. Industri rokok melaksanakan secara agresif dan dengan mengaitkan merokok dengan gaya hidup modern, masyarakat terutama pelajar yang paling sangat terpengaruh. Para pelajar ini menganggap merokok adalah suatu hal yang biasa, tapi mereka belum sadar dampak dengan merokok tersebut. Banyak faktor – faktor yang mempengaruhi pelajar merokok, dan tidak sedikit pula pelajar yang merokok adalah mereka yang kebanyakan sudah menginjak bangku SMA.
2
Dampak rokok tidak langsung mempengaruhi mereka, tapi sangat fatal akibatnya untuk masa depan, karena bukan hanya kematian yang diperoleh, tapi juga berbagai macam penyakit akan mudah menyakiti mereka. Tidak hanya berpengaruh pada diri sendiri, asap rokok juga sangat mengganggu orang – orang yang ada di sekitar, dan tidak sedikit juga orang – orang yang sudah mengalami banyak penyakit meskipun mereka bukanlah seorang perokok. Para pelajar ini menganggap merokok adalah sesuatu yang keren, dan sesuatu yang bermanfaat walaupun itu hanya sementara. Oleh sebab itu, atas dasar realita ini penulis membahasnya dalam bentuk karya tulis yang berjudul “Alasan pelajar merokok”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat ditarik adalah :
- Apa alasan pelajar merokok ?
- Bagaimana pengaruh pelajar merokok terhadap kondisi di masyarakat sekitar ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan pelajar merokok dan pengaruhnya bagi masyarakat sekitar
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi pihak intern (sekolah) :
- Untuk mengantisipasi atau mengurangi adanya tindak merokok dikalangan pelajar
- Untuk memberi pengaran lebih lanjut mengenai dampak merokok di kalangan pelajar
- Untuk memberi acuan atau pedoman bahwa rokok adalah sesuatu yang tidak pantas dicoba
2. Manfaat bagi pihak ekstern (diluar sekolah) :
- Untuk memberikan informasi kepada orang tua mengenai pelajar yang merokok
3
- Sebagai pedoman bagi masyarakat umum mengenai merokok di kalangan pelajar
- Untuk mengantisipasi kepada orang tua maupun anak – anak lain mengenai merokok
4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Kondisi Umum Masyarakat Sasaran
Sasaran pada penelitian kali ini adalah pelajar di SMA Katolik Soverdi , kondisi saat ini bahwa pelajar di SMA Katolik Soverdi hampir sebagian besar sudah pernah merokok ataupun masih merokok hingga saat ini. Kebanyakan dari pelajar ini mengenal rokok di lingkungan pergaulan seperti pada saat di sekolah, ataupun lingkungan pergaulan di masyarkat sekitar, contohnya pergaulan di sekitar rumah yang kebanyakan memang perokok yang aktif dan secara tidak sadar perasaan ingin tahu akan timbul untuk mencoba atau sekedar coba – coba. Jadi secara umum kondisi pelajar saat ini mulai mengenal tentang merokok adalah karena kondisi pergaulan baik di lingkungan sekolah ataupun pergaulan di lingkungan rumah atau masyarakat sekitar.
2.2 Permasalahan Yang Dihadapi Masyarakat Sasaran
Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa para orang tua hampir sebagian besar tidak sadar bahwa anak – anaknya merokok yang menimbulkan semakin meningkatnya pelajar yang merokok, ataupun sebagian lain sudah tau bahwa anaknya merokok yang dikarenakan kondisi orang tua yang memang aktif merokok akhirnya menimbulkan anaknya juga aktif merokok. Selain dari orang tua, di masyarakat sekitar juga sudah menganggap hal ini sebagai hal yang biasa yang tidak perlu dipermasalahkan padahal merokok pada era sekarang sudah dianggap menjadi gaya hidup modern. Tanpa disadari hal ini akan menjadi penghambat ataupun perusak bagi generasi selanjutnya dimana gaya hidup modern (merokok) ini sudah dianggap menjadi hal yang biasa dan pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang biasa di kemudian hari.
2.3Penemuan yang lalu
Berdasarkan penlitian yang sudah dilakukan oleh para ahli dan para peneliti lain, menunjukan bahwa ada beberapa alasan yang menyebabkan pelajar merokok, yaitu ada beberapa pelajar yang merasa terangsang jika merokok, namun ada pula merokok karena ingin tenang dan merasa bebas dari rasa takut dan gelisah.
5
Tapi kebanyakan pelajar merokok karena ingin dianggap keren dan bisa menjadi lebih akrab dengan teman – teman yang juga seorang perokok.
2.4 Ringkasan dan kerangka pikir peneliti
Faktor penyeab pelajar merokok ada beberapa faktor, seperti faktor dari sendiri, dari lingkungan / masyarakat, teman, maupun dari media massa sangat berperan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang indvidu. Lingkungan di masyarakat, dan teman sepermainan, serta didukung media massa yang menyakian informasi bermutu akan berpengaruh positif terhadap perilaku seorang individu, dalam hal ini pelajar. Dengan demikian perilaku merokok di usia remaja dapat diminimalisasi atau bahkan dihindari. Begitu juga sebaliknya jika peran lingkungan sekitar membawa dampak negatif maka pembentukan karakter terutama bagi kalangan pelajar akan mengikuti lingkungan yang ada. Lingkungan yang negatif membawa karakter yang negatif pula, lingkungan yang positif juga memberikan dampak yang positif.
Oleh karena itu peran serta dari teman sebaya, orang tua, dan lingkungan masyarakat sangat penting dalam pembentukan karakter pelajar khusunya dalam hal ini mengenai masalah merokok. Tidak semua pelajar atau tidak semua orang mampu membawa dirinya tetap positif di tengah – tengah lingkungan yang negatif. Jadi kembali lagi kepada masing – masing individu untuk bepikir atau mau untuk berubah ditengah – tengah lingkungan yang ada.
2.5Hipotesis
Berdasarkan konsep – konsep yang telah dituangkan dalam kerangka berpikir, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut. Bahwa lingkungan di masyarakat, dan teman sepermainan memiliki pengaruh penting dalam hubunganya dengan merokok di usia remaja. Dan disusul dengan faktor internal (diri sendiri), dan faktor media massa. Konsep - konsep tersebut masih bisa dikembangkan menjadi beberapa konsep yang lebih luas, karena tidak hanya pengaruh dari lingkungan, teman sebaya, faktor internal (diri sendiri), dan faktor media massa tetapi dari konsep – konsep tersebut masih ada beberapa hal yang masih bisa dikembangkan.
6
Dari konsep – konsep yang ada semuanya saling memiliki keterkaitan antar lingkungan dan teman sebaya maupun media massa dengan lingkungan, dan yang paling berpengaruh besar terhadap alasan pelajar merokok adalah lingkungan, karena dari lingkunganlah bisa berpengaruh terhadap diri sendiri (internal) , teman sebaya, maupun media massa. Kembali lagi lingkungan yang positif membawa dampak yang positif pula dan lingkungan yang negatif membawa dampak yang negatif pula.
7
BAB III
METODOLOGIPENELITIAN
3.1 Pemilihan subjek
Dalam suatu penelitian perlu menentukan subjek dan objek penelitian, yang menjadi subjek penelitian adalah orang atau responden sebagai sumber data, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah yang menjadi pusat perhatian peneliti. Subjek penelitian dapat diuraikan sebagai berikut.
3.1a Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan unit – unit elementer, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam hal penelitian ini populasinya adalah murid SMA Katolik Soverdi
3.2 Desain dan pendekatan penelitian
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang diperoleh berupa data lisan karena langsung wawancara langsung dari pelajar di SMA Katolik Soverdi, para Guru dan karyawan yang ada.
3.3 Pengumpulan data
Cara memperoleh data dikenal sebagai metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan metode survei lapangan ke sekolah sover Katolik Soverdi.
8
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
4.1Anggaran Biaya
Dari hasil survei yang ada anggaran biaya yang diperlukan sebagai berikut :
1. Transport Rp. 50.000,00
2. Konsumsi Rp. 50.000,00
3. Biaya Operasional
- Kertas Folio Rp. 10.000,00
- Ballpoint Rp. 5.000,00
+
Total Rp. 115.000,00
Total biaya yang diperoleh berdasarkan jarak dari rumah ke sekolah dimana pada saat wawancara berlangsung memerlukan konsumsi bagi narasumber dan juga membutuhkan beberapa kertas folio untuk menulis hasil wawancara.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor utama alasan pelajar merokok adalah faktor dari lingkungan masyarakat, kemudian disusul oleh faktor media massa, faktor teman sebaya, faktor internal, dan faktor dari keluarga.
5.2 Saran
Setelah ditarik kesimpulan sebagaimana tersebut diatas, selanjutnya peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut.
1. Remaja sebagai generasi penerus bangsa hendaknya dapat memilih apa yang baik dan apa yang tidak pantas untuk ditiru dalam lingkungan masyarakat.
2. Remaja harus mempunyai ketahanan diri yang kuat apabila dalam lingkungan banyak hal – hal yang dapat menjerumuskanya dalam hal merokok.
3. Orang tua yang menjadi orang terdekat para remaja di keluarga seharusnya mampu memberikan pengertian yang baik kepada anak – anaknya, dalam hal merokok.
4. Orang tua, guru ataupun orang dewasa lainya harus menjadi teladan yang baik untuk remaja sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi remaja.
5. Orang tua pada khususnya dan pemerintah pada umumnya harus membimbing dan menyaring segala bentuk informasi mengenai rokok, agar dapat menjadi pedoman yang baik bagi remaja.
10
DAFTAR PUSTAKA
dedyenha.blogspot.com/2012/03/makalah-perilaku-merokok-pada-remaja
EmoticonEmoticon